NASI putih kerap kali disalahkan sebagai penyebab gula darah cepat naik, meskipun kesalahan sebenarnya ada pada perilaku kita. Mengganti nasi putih dengan gandum atau nasi merah, ternyata bukan solusinya.
Seperti dilansir dari Timesofindia, Jumat (13/11/2015), mengganti nasi dengan gandum bukan sepenuhnya ide yang baik, karena gandum punya lebih sedikit asam amino (protein) dan vitamin B yang bisa ditemukan pada nasi putih.
Adapun beras merah, memiliki lapisan luar (sekam dan dedak) utuh sehingga membuatnya tinggi serat. Kita memang membutuhkan serat, tetapi jika Anda terlalu banyak mengonsumsi diet tinggi serat, itu bisa berdampak pada pencernaan juga.
Bahkan, Ayurveda atau pengobatan India menggunakan diet nasi putih dalam mengobati berbagai ketidakseimbangan dalam tubuh. Nasi putih memiliki seluruh spektrum asam amino, vitamin, dan mineral. Ini juga mempercepat pembakaran lemak. Asam amino metionin penting yang ditemukan dalam beras membantu memobilisasi lemak dari hati.
Mendapatkan protein dari beras, terutama asam amino metionin esensial dan asam amino esensial kondisional (menjadi penting dalam kondisi stres), tirosin sangat penting untuk tubuh kita. Penderita diabetes juga harus makan nasi karena mereka perlu protein ini.
Setelah paham bahwa beras putih bukan hal yang buruk, kita perlu menyadari bahwa yang buruk justru datang dari perilaku dan cara kita mengonsumsinya dengan tepat.
ConversionConversion EmoticonEmoticon