Peneliti Indonesia Butuh Pekerjaan

Peneliti bekerja di laboratorium. (Foto: dok. Okezone)
Hasil penelitian dan riset di Indonesia saat ini semakin berkembang. Peneliti muda mulai bermunculan. Bahkan, sebagian di antaranya masih berasal dari kalangan pelajar dan mahasiswa.
Namun, banyaknya hasil riset yang dihasilkan tak sebanding dengan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari. Alhasil, banyak peneliti yang malas bekerja di Indonesia dan memilih berkarier di luar negeri.
Menanggapi kondisi tersebut, Direktur Jenderal (Dirjen) Penguatan Inovasi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti), Jumain Appe berpendapat bahwa Indonesia belum ada program pengembangan ekonomi industri yang menyediakan lapangan kerja. Sehingga, perlu dibuat lapangan kerja untuk para peneliti supaya mau bekerja di Indonesia.
"Salah satunya dengan membuat teaching industry di universitas. Teaching industry ini akan menjadi tempat belajar bagi mahasiswa dan dosen, serta industri itu sendiri," kata Jumain, di Gedung BPPT, Jakarta, Jumat (13/11/2015).
Pembuatan teaching industry akan dilakukan menggunakan anggaran yang ada, yakni senilai Rp100 miliar. Dalam setahun, setidaknya pihaknya akan menciptakan lima sampai enam industri.
"Teaching industry akan menghasilkan produk baru dan sumber daya manusia yang berkualitas. Nanti dari situ, mereka akan dilepas untuk bekerja di industri yang sebenarnya," imbuhnya.
Dengan adanya program teaching industry, Jumain berharap dapat mewadahi civitas akademika untuk mengembangkan riset dan penelitian berbasis teknologi industri mulai dari mereka berada di kampus.
Previous
Next Post »
Thanks for your comment